Minggu, 12 Maret 2017

Kek Pisang Villa, Oleh-oleh Khas Batam Cocok untuk Keluarga

batampos.co.id – Bagi anda yang bingung ingin mencari oleh-oleh untuk keluarga, Kek Pisang Villa menjadi pilihan yang cocok, karena menghadirkan berbagai pilihan oleh-oleh khas Batam dengan pilihan citarasa terbaik, ditambah lagi harganya juga cukup terjangkau.
Kek Pisang Villa ini tersedia dengan berbagai pilihan rasa diantaranya, ada kek pisang original, bluberry, black forest, choconut, pandan chesee, fantastic yoghurt naga, buah naga, dan banana bread.
“Banyak pilihan citarasa, mulai dari campuran buah sampai dengan coklat, semua tersedia disini,” ujar Assist Supervisor Kek Pisang Villa, Radi, kemarin (10/6).
Mengenai harga, kek pisang ditawarkan bervariasi mulai Rp 45 ribu, sampai Rp 53 ribu per pcs.
“Harganya bervariasi dan terjangkau untuk semua kalangan,” sebutnya.
Radi menuturkan semua kek pisang yang tersedia, diolah dengan bahan kualitas terbaik, sehingga menyajikan citarasa yang unik dan lezat.
“Rasa pisangnya lebih dominan, sekali makan dijamin puas dan pasti ingin nambah lagi,” terangnya.
Dia menambahkan, selain kek pisang, juga tersedia berbagai oleh-oleh khas Batam lainnya yakni, keripik tempe, kue bilis, keripik gong, keripik olahan buah naga, dan berbagai jenis cokelat yang diproduksi dari Singapura dan Malaysia.
“Buruan pesan sekarang, semua pilihan oleh-oleh khas Batam tersedia disini,” imbuhnya.
Segera kunjungi Kek Pisang Villa di outlet-outlet terdekat di tempat Anda. 

Jangan Tinggalkan Batam Tanpa Kek Pisang Villa

“VILLA” adalah sebuah nama yang diambil berdasarkan tempat dimana lokasi pertama usaha tersebut didirikan yaitu Villa Muka Kuning Batam. Pada awal mula berdirinya secara resmi, yakni pada tanggal 20 Februari 2007, merupakan sebuah industri rumahan yang sangat sederhana. Hingga kemudian berkembang menjadi satu-satunya perusahaan Retail yang menggarap pasar “Oleh-Oleh Khas Batam”.
Bermula dengan hanya satu outlet yang didirikan atas hasil kerja keras sang pendiri, pasangan suami istri yaitu Denni Delyandri dan Selvi Nurlia. Kemudian berkembang menjadi 10 outlet yang tersebar di lokasi-lokasi strategis di kota Batam, menjadikan Villa Kek Pisang perusahaan retail pertama, terbesar dan berprestasi yang fokus menggarap pasar Oleh-oleh Khas Batam.
Villa Kek Pisang adalah badan usaha milik CV. Media Kreasi Bangsa yang bergerak pada bidang usaha retail yang fokus menggarap pasar Oleh-Oleh Khas Batam. Produk utama yang dihasilkan adalah Kek Pisang dan Kue Bingke. Di samping dua produk utama di atas, Villa Kek Pisang juga mempunyai lebih dari 200 item produk consignment dari berbagai supplier, termasuk produk-produk dari UMKM di sekitar Batam dan Kepulauan Riau.
Villa Kek Pisang aktif mengikuti pameran baik di Batam maupun Jakarta sebagai ajang promosi dan meningkatkan brand awareness. Villa Kek Pisang juga berkomitment untuk memberikan yang terbaik bagi konsumen, karyawan dan lingkungan sekitar. “Melayani Sepenuh Hati” ditanamkan kepada semua karyawan sebagai dasar budaya perusahaan dan senantiasa mewarnai kegiatan kerja sehari-hari.
sumber : https://enjoybatam.com/id/kek-pisang-villa/

Biografi Denny Delyandri, Pemilik Kek Pisang Villa




Pemilik Kek Pisang Villa, Oleh-Oleh Khas Batam - Kawan... Figur Pedia, Kali Ini Kita Akan Memberikan Info Tokoh Beserta Biografi Denni Delyandri – Pemilik Kek Pisang Villa, Oleh-Oleh Khas Batam, Dengan Sedikit memberi Info Yang Bermanfaat tentang biografi beberapa tokoh tersebut dan juga dapat memberikan kita suatu motivasi dan semangat untuk terus maju dalam belajar. mudah-mudahan isi postingan ini dapat anda ketahui dan mungkin ada manfaat yang akan anda dapat.



Jika kita pergi ke Batam, tak lengkap rasanya jika tak membawa oleh-oleh yang satu ini, yaitu Kek Pisang Villa. Sebelum Kek Pisang Villa ada, Batam sempat tak memiliki panganan ciri khas yang bisa dibawa pulang oleh pendatang sebagai oleh-oleh. Sepertinya kota Batam perlu berterima kasih pada sang creator Kek Pisang Villa ini, Siapakah dia? Dia adalah Denny Delyandri. Berikut ini kisah sukses dan Biografi Denny Delyandri.

Awalnya, Denny Delyandri bekerja di sebuah perusahaan pabrik elektronika. Gajinya cukup untuk biaya hidup namun tak bisa untuk mewujudkan gaya hidup yang ia impikan apalagi saat istrinya mengandung anak pertama dann memutuskan keluar dari pekerjaan.

Bahu-membahu pasangan muda itu mencoba mencari penghasilan tambahan. Sebuah kompor minyak tanah, kado pernikahan mereka menjadi modal awal. Mereka membeli kerupuk mentah di pasar, digoreng lalu dikemas sederhana dan kemudian didistribusikan di warung-warung dan rumah makan sekitar tempat tinggalnya. Hasilnya lumayan tapi tenaga yang dibutuhkan juga lumayan, sehingga usaha ini terpaksa ditutup bukan karena rugi atau sepi tapi karena ‘ kecapean’.

Mereka berdua kemudian membuka usaha yang lain lagi dan berakhir sama pula, usaha terpaksa ditutup karena tak kuat tenaganya. Denny pun akhirnya berfikir bisnis yang lebih smart. Dalam pencariannya itu, ia menemukan sebuah buku bisnis karangan Robert T Kiyosaki. Setelah membaca buku itu, semangat wirausahanya kembali berkobar. Denny lalu mengambil kredit dari koperasi temp[atnya bekerja dan mmebuka usaha lain lagi, namun usahanya kembali gagal dan uangnya amblas alias tak berbentuk.

Denny tak putus asa, ia asah ilmu bisnisnya dengan banyak-banyak membaca artikel bisnis dari internet. Ia kemudian menemukan CD yang dibelinya dari internet. Denny kemudian memiliki ide untuk membuat EO yang kemudian mengadakan seminar bisnis. Denny pun tak segan mendatangkan pembicara ternama yaitu Jaya Setiabudi. Setelah seminar, hubungan Denny dan sang motivator tetap berlanjut, bahkan Denny masuk sebagai anggota dalam asosiasi kewirausahaan yang dimotori oleh Pak Jaya. Di dalam organisasi itulah Denny mendapat pengalaman berharga di bidang wirausaha.

Sementara itu istri Denny, Selvy, membuat bisnis baru yaitu Kek Pisang. Selvy memasarkan kek pisangnya melalui kemitraan yang ia lakukan bersama dengan teman kantornya dulu. Awalnya untuk setiap box kek pisang yang terjual mereka memberi komisi 3000 rupiah. Jika berhasil menjual 100 kotak ada bonus lagi yaitu 100 ribu. Dengan cara ini, kek pisang buatan sang istri yang awalnya hanya laku 30 kotak bisa terjual laris hingga 400 kotak per hari.

Kerja keras mereka tak sia-sia. Pesanan terus berdatangan. Hingga rumahnya di perumahan Villa Mukakuning tak mampu lagi mewadahi produksi kek pisangnya. Karena tempatnya di perumahan Villa Mukakuning inilah akhirnya nama kue produksinya terkenal dengan nama “Kek Pisang Villa”.
Denny dan Selvy pun kemudian memberanikan diri menyewa ruko  yang masih di kawasan Villa Mukakuning. Ruko ini kemudian menjadi tempat produksi sekaligus gerai penjualan. Agar menarik perhatian, gerai mereka di cat warna kuning dan oranye.

Denny tahu bahwa Batam belum memiliki oleh-oleh khas, Denny pun kemudian dengan cerdik mem-brand Kek Pisang Villa sebagai oleh-oleh khas Batam dengan Tag Line “Batam, Ya Kek Pisang Villa”. Denny juga memasarkan kek-nya melalui internet dengan membuat situs web.

Sukses di Ruko Villa Mukakuning, Denny dan Selvy kemudian membuka cabang di Batam Center, Nagoya, Penuin dan Bandara Hang Nadim Batam. Lokasi cabang yang tidak terlalu jauh membuat instansi pemerintah dan perkantoran disekitarnya mulai melirik Kek Pisang Villa, baik itu sebagai oleh-oleh atau juga sebagai kue wajib yang disuguhkan saat rapat atau pertemuan. Hal ini membuat Kek Pisang Villa menjadi tambah terkenal. Bahkan Walikota Batam mengaku menjadi langganan setia Kek Pisang Villa.

Hanya dalam waktu satu tahun, bisnisnya berkembang hingga 5 cabang. Modal awal yang hanya sebesar 2 juta berkembang dalam omset 800 juta per bulan.

Untuk lebih mempopulerkan produknya, Denny menjalin kerjasama dengan sopir taksi dan perusahaan travel. Para pemandu wisata dan supir taksi akan mengarahkan wisatawan untuk mampir ke gerai Pisang Villa. Bahkan untuk semakin mengeratkan kaitan Kek Pisang Villa sebagai oleh-oleh khas Batam, konsumen yang membeli kek-nya hingga mencapai 150 ribu akan diberi T-Shirt yang bertuliskan Batam.

Untuk membangun jejaring dan meluaskan wawasannya, Denny rajin mengikuti seminar bisnis. Berbagai penghargaan juga sempat diraihnya. Denny akhirnya menemukan jalan hidupnya sehingga demi untuk lebih profesional mengelola bisnisnya, Denny resign dari pekerjaanya di perusahaan elektronika.

Biodata

Nama : denny Delyandri
TTL : Magelang, 11 Juni 1980
Pendidikan : 1998-2003 S1 Teknik Elektro Universitas Andalas
Nama Usaha ; Kek Pisang Villa
Penghargaan
2008 Juara III Wirausaha Muda Mandiri Kategori Mahasiswa Program Pascasarjana dan Alumni
2008 ukm Terbaik se-provinsi Kepri

Kek Pisang Villa, Jinjingan Anak Rantau Mudik

“Jangan lupa Om kalau ke Lampung , pulangnya bawa oleh-oleh”, suara ponakan saya Fina dari ujung telepon.
Sebagai Om-Om ganteng gendut dan bertanggung jawab , perasaan saya agak tersindir. Maklumlah selama ini belum pernah pulang ke rumah membawa oleh-oleh pulang ke rumah. Alasannya sih sederhana, males repot apalagi kalau harus mambayar ekstra bagasi.
Rasanya  lebih iklas menggendong ransel berat  berisi kamera dan leptop dibandingkan menjinjing kotak berisi panganan oleh-oleh.
“Di Batam nggak ada apa-apa , apalagi oleh oleh ” , jawab saya sekenanya.
“Katanya kek pisang nya enak. Aku pernah baca di internet !”
” O gitu ya…” Pura-pura perhatian tapi aslinya sih mengabaikan. Badan sudah berat apalagi bawa oleh-oleh :(.
” Om . Kata Bunda bawalah oleh-oleh. Sejak pindah ke Batam Oom kan pulangnya hanya setahun sekali.”
Terdiam…
Oke baiklah atas nama rasa iba dan perasaan bersalah tak bisa tiap bulan pulang rumah. Sekotak besar kek pisang Villa saya jinjing ke rumah di lebaran tahun lalu.
Mamah dan ponakan di rumah  sumringah menyambut saya pulang. “Duh bawa apa itu?”
“Oleh-oleh donk…” Bangga menunjukan kotak besar.
“Lalu oleh-oleh untuk aku mana?” Papah bertanya.
“Ini Pah…”
“Bukan … Oleh-oleh mantu… ”
Oke pertanyaan calon mantu, calon bojo, calon ipar dan calon bulek terlupakan sejenak. Mereka keasikan menikmati kek pisang Villa.
Dan lebaran-lebaran selanjutnya saya tetap mudik membawa sekotak besar kek rasa pisang. Tapi ternyata semua pertanyaan itu… Hanya terlupakan sejenak. :((
***
Itulah kisah awal saya berkenalan dengan kek pisang Villa . Kudapan ringan yang saya beli tak jauh dari kantor di Batam Center. Meski rasa nikmatnya memikat tapi tetap menyisakan pertanyaan .
Pulau Batam bukanlah penghasil pisang tapi panganan berbahan dasar pisang menjadi oleh-oleh khas kota ini. Awalnya saya mengira panganan ini merupakan hasil industri rumah tangga. Tapi menilik 10 outlet yang tersebar di seluruh kota Batam pastilah kek pisang Villa sudah diproduksi masal.
Akhir pekan lalu saya berkesempatan menyambangi pabrik Villa kek pisang yang jaraknya hanya 3,3 km dari kosan saya, tepatnya di Citra Buana Industrial Park III , Lot 38 Batam Center.
Tak sulit mencari bangunan bernuansa  orange hijau di kawasan ini. Tanya saja kepada penjaga keamanan di komplek depan , ia akan memandu dengan penunjuk arah.
Menilik outlet cantik dan rapih dengan aneka panganan  berjajar di rak dinding dan meja, hasrat belanja saya menggelora. Tapi sabar dulu Mak! Hari Raya Idul Fitri  masih tahun depan dan mudik juga tidak tahun ini.
Saya  datang ke sini untuk melihat langsung cara membuat kudapan paling leker di Batam. Tapi rasanya tak lengkap ya jika tak menilik sejarahnya kek pisang Villa.
Di belakang meja penerima tamu terdapat ruang besar yang belakangnya berdiri lemari besar dengan hiasa peralatan rumah tangga dan foto yang mengkisahkan perjalanan sejarah Villa kek pisang.
Villa cake pisang berawal dari industri rumahan yang dirintis oleh pasangan Selvia Nurlia dan Denny Delyandri pada tahun 2006. Nama villa terinspirasi dari nama perumahan Villa Muka Kuning , Batu Aji tempat mereka tinggal.
Dengan modal kompor dan oven hadiah pernikahan mereka memproduksi kek pisang yang merupakan resep warisan  nenek Selvia Nurlia. Karena rasanya yang enak dan unik , pesanan pun bertambah banyak , Selvia Nurlia terinspirasi menjadikan villa kek pisang menjadi oleh-oleh khas Batam.
Karena jumlah pesanan semakin banyak , villa cake pisang tak dapat lagi diproduksi di rumah mereka yang  berukuran 36 meter persegi . Sehingga mereka harus menyewa ruko dan pindah beberapa kali sehingga akhirnya memusatkan kegiatan produksi di Citra Buana Industrial Park III
Sedangkan untuk bahan baku utama, buah pisang didatangkan dari Medan. Nah terjawab sudah pertanyaan saya darimana bahan baku pisang untuk cake ini .  Proses pembuatan villa kek pisang tidak akan saya ceritakan secara rinci di sini.  Silakan menyimak video Jalan2Cuap2 edisi Villa Kek Pisang di akhir tulisan ini.
Momen  yang tidak akan terlupakan adalah sesi pemotretan kue-kue cantik ini. Sebagai travel blogger yang hobi memasak  , tak ada yang lebih nikmat membuat makanan terlihat cantik di foto, tenty saja sembari ngemil cantik.
Makanan ini tidak hanya cantik di foto tapi juga rasanya lezat. Soal pilihan rasa , kek pisang Villa jagoannya. Mulai dari kek pisang original, bluberry, black forest, choconut, pandan chesee, fantastic yoghurt naga, buah naga, dan banana bread ada di sini.
Tapi jangan salahkan saya kalau kamu tidak kebagian. Karena kek pisang dengan rasa tertentu cepat banget habisnya. Apalagi jelang akhir pekan seperti sekarang , banyak  wisatawan dari negara tetangga memborong untuk buah tangan.
Selain dapur besar yang terdiri dari ruang mixing , baking dan finishing . Ada satu ruangan yang menyita perhatian saya, yaitu ruangan research & development. Beragam varian rasa kek pisang vila diuji coba dan dikembangkan di sini. Tujuannya untuk  memberikan banyak pilihan dan konsumen puas dengan banyak pilihan rasa.
Setiap 3 bulan , setiap varian rasa diulas berdasarkan permintaan pasar. Jadi jangan heran ya kalau varian kek pisan Villa begitu dinamis. Tapi varian rasa yang banyak diminati konsumen akan tetap dipertahankan seperti kek pisang Villa rasa original.
Harga seloyang kek pisang vila cukup terjangkau mulai dari 45 sampai 60 ribu rupiah ,  semua tergantung dari varian rasa  dan topping. Cukup terjangkau bukan. Dari segi packaging-nya juga menarik , seloyang kecil kek pisang Villa dapat diselipkan di ransel atau tas jinjing. Jadi nggk ada alasan untuk tidak membawa pulang oleh-oleh jika bertandang ke kota Batam.
Kek pisang villa juga bekerjasama dengan JNE untuk melayani pesanan  luar kota. Konon banyak yang susah move on dengan rasanya. Sekali merasakan kek pisang vila dijamin ketagihan dan kalau kangen nggak usah jauh-jauh datang ke kota Batam.
Tapi maaf  tidak semua kota  di Indonesia yang dapat dilayani . Hanya kota yang terjangkau dengan layanan pengiriman JNE satu hari . Hal ini dilakukan agar kek pisang vila sampai di tangan konsumen tetap dalam kondisi baik.
Sumber : https://dananwahyu.com/2016/09/28/kek-pisang-villa-jinjingan-anak-rantau/